head

Minggu, 12 Januari 2014

MAKALAH FUNGSI MEDIA DALAM PEMBELAJARN IPA DI SD


KATA PENGANTAR



Puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Atas rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan tugas IPA Fisika dengan sebaik-baiknya. Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada :
1. Orang tua
2. Teman-teman kelas fisika
3. dan masih banyak lagi yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu
Yang telah membantu dalam pengerjaan tugas IPA Fisika tersebut. Semoga apa yang telah penulis buat bermanfaat bagi siapa saja/masyarakat umum.

Metro, Desember 2014


Penulis

BAB I
PENDAHULUAN



1.1. LATAR BELAKANG
Kemajuan suatu negara ditentukan oleh berbagai aspek tidak terkecuali perkembangan pendidikan dari negara tersebut. Semakin pendidikan berkembang semakin maju pula teknologi, budaya, kesehatan, dan masih banyak lagi. Banyak negara yang berusaha memajukan negaranya supaya bisa bersaing dengan negara yang lainnya. Tidak terkecuali negara kita Indonesia, negara ini berupaya dalam memajukan mutu pendidikan dengan berbagai cara seperti penataran, menyekolahkan kembali guru D3 menjadi S1 kekampus yang ditunjuk pemerintah untuk dibimbing, memberi penghargaan kepada guru yang berprestasi, memberi alat-alat peraga dan lian-lain. Tetapi kenapa mutu pendidikan negara kita masih belum maju?
Dilihat dari kacamata pendidikan guru memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan negara ini. Guru juga sebagai poros dasar dari pendidikan dinegeri ini, selain itu guru juga sebagai pembentuk karakter bangsa.
Jika diamati pendidikan di Indonesia ini masih menggunakan metode ceramah yaitu pembelajaran guru berada didepan kelas dan menjelaskan materi saja tanpa memperdulikan siswa itu mengerti atau tidak. Metode tersebut banyak diterapkan guru-guru di sekolah terutama guru sekolah dasar, padahal metode tersebut hanya membuat siswa menghafal mata pelajaran saja tanpa mengerti inti dari pembelajaran tersebut/pembelajaran menjadi kurang maksimal. Guru-guru menganggap metode pembelajaran tersebut sudah biasanya diajarkan selama ini. Selain itu banyak guru enggan dalam penggunaan media dalam mendukung pembelajaran. Padahal penggunaan media memiliki banyak fungsi dalam pembelajaran, ada yang menganggap media itu fungsinya sebagai pajangan saja.
Ada guru yang berpendapat bahwa penggunaan media pembelajaran sangatlah merepotkan dan butuh waktu yang banyak. Selain itu guru menganggap lebih praktis jika pembelajarannya tanpa penggunaan media pembelajaran, guru hanya menerangkan materi saja sehingga siswa hanya disuruh menghafalkan pelajaran dari buku pelajaran saja. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya guru yang tidak tahu akan fungsi dari media tersebut untuk mendukung pembelajaran terutama pembelajaran IPA di SD.

1.2. RUMUSAN MASALAH
 Apakah fungsi dari penggunaan media belajar untuk pembelajaran IPA di SD ?
Apa saja fungsi dari penggunaan media belajar dalam pembelajaran IPA di SD ?


1.3. TUJUAN PENULISAN
Mengetahui fungsi apa saja yang diperoleh dalam pembelajaran IPA di SD dengan penggunaan media pembelajaran.
Fungsi-fungsi apa saja yang didapat jika dalam pembelajaran IPA di SD dengan menggunakan media pembelajaran.


1.4. MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan makalah tersebut adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah IPA Fisika yang diampu oleh bapak Widodo…, sebagai bahan refrensi bagi orang lain yang berkaitan dengan fungsi media pembelajaran.



BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang arti secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Secara khususnya, pengertian media dalam proses pembelajaran dapat diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi yang berupa visual maupun verbal.
Menurut Donald P. Ely & Vernon S. Gerlach, pengertian media terbagi menjadi dua bagian, yaitu media dalam arti sempit dan media arti luas. Media dalam arti sempit adalah media yang berwujud grafik, foto, alat mekanik, dan elektronik yang berguna untuk menangkap, memproses serta menyampaikan informasi. Media dalam arti luas adalah suatu kegiatan yang dapat menciptakan kondisi tertentu, sehingga peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baru.
Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dan dibaca menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association).
Belajar adalah proses manusia untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman manusia tersebut. Robert M. Gagne mengemukakan bahwa: Learning is change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and which is not simply ascribable to process a groeth. Belajar adalah proses perubahan yang terjadi pada kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, perubahan tersebut bukan hanya karena proses pertumbuhan saja. Beliau yakin bahwa belajar juga dipengaruhi oleh faktor lainnya yaitu faktor dari luar diri dan faktor dalam diri yang keduanya saling berinteraksi/berkaitan. Menurut Lester D. Crow and Alice Crow belajar adalah acuquisition of habits, knowledge and attitudes. Artinya belajar adalah upaya-upaya manusia untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap-sikap.
Media pembelajaran adalah alat bantu untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep saat belajar mengajar. Secara umum media pembelajaran mempunyai tiga karakteristik atau cirinya. Ciri-ciri media pembelajaran yaitu: ciri fiksatif, ciri manipulatif, dan ciri distributif. Ciri Fiksatif adalah media yang menggambarkan memiliki kemampuan untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Ciri manipulatif adalah media yang memiliki kemampuan untuk mentransformasi suatu obyek atau suatu kejadian atau proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu atau kemampuan untuk mentransformasi obyek, kejadian atau proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu. Ciri distributif adalah media yang dapat mentransportasikan obyek atau kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada siswa di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian tersebut.

B. Jenis-jenis Media

Secara umum media terbagi menjadi 3 macam yaitu:
Media auditif adalah media pengajaran yang hanya menggunakan kemampuan dalam bentuk suara. Media ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh media auditif seperti radio, tape recorder, piringan audio.
Media visual adalah media pengajaran yang hanya menggunakan gambar diam, seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar, lukisan dan cetakan. Ada juga media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu dan film kartun. Media visual terbagi menjadi dua yaitu Media visual diam dan media visual gerak.
a. Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan gambar, film bingkai, film rngkai,OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain- lain.
b. Media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan sebagainya.

Media audio visual adalah media yang mempunyai dua unsur yaitu suara dan gambar. Jenis media berikut ini memiliki kemampuan yang lebih baik dari pada media yang lain karena media ini meliputi suara dan gambar seperti film bingkai, ada suaranya dan ada pula gambar yang ditampilkannya. Media audio visual juga terbagi menjadi dua macam yaitu media audio visual diam dan bergerak.
a. Media audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku.
b. Media audio visual gerak diantaranya film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara, dll.
Media yang digunakan dalam pembelajaran IPA di SD biasanya menggunakan media seperti berikut:
1. Media kongkrit/nyata:
Media kongkrit adalah benda apa adanya atau benda asli tanpa perubahan. Dengan penggunaan benda konkrit siswa dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA karena siswa tidak hanya belajar produk IPA saja tapi juga memperoleh pengetahuan IPA melalui keterampilan proses sains.
Contoh media benda kongkrit adalah benda gas, rangkaian listrik, benda padat, pesawat sederhana, dll
2. Lingkungan alam :
Lingkungan alam sangat cocok untuk dijadikan tempat rekreasi maupun sebagai tempat untuk mengamati objek yang akan dipelajari berada atau hidup dalam lingkungan alam tersebut. Contohnya adalah siswa mengamati bagian-bagian tumbuhan air di danau toba.
3. Kit IPA
Kit IPA adalah alat bantu belajar IPA yang sering ditemui di laboraturium yang terdapat dalam peti, dan dapat digunakan oleh guru untuk didemonstrasikan atau dikerjakan oleh siswa-siswa. Jika siswa akan melakukan pengujian-pengujian maka siswa tersebut biasanya menggunakan kit IPA untuk mempermudah pengujian tersebut.
Contohnya adalah gelas labu, tabung reaksi, corong, tetes obat,dll
4. Charta, slide film, dan film
Adalah alat bantu guru dalam mempelajari pelajaran tentang benda atau makhluk hidup yang jauh dari lingkungan siswa, sehingga siswa mudah dalam mempelajari makhluk hidup tersebut. Film dapat membantu siswa untuk mengetahui ekosistem yang ada didunia yang letaknya jauh dari lingkungan siswa.
Contohnya adalah film-film binatang diseluruh dunia, tumbuhan, dan lingkungannya
5. Film Animasi
Adalah alat bantu visualisasi tentang konsep-konsep tersebut guna mempermudah siswa dalam mempelajarinya. Alat bantu ini jika yang dipelajari sulit diamati dengan penglihatan dan objek yang diteliti sangatlah kecil.
Contohnya adalah film animasi tentang peredaran darah, proses pencernaan makanan, proses pembuatan enegi, proses pembuatan DNA, dll
6. Model
Model adalah gambaran yang berupa bentuk asli yang berupa benda tiga dimensi yang dapat dioperasikan oleh siswa agar mengetahui cara kerjanya dan mempermudah dalam memahami pembelajaran.
Contohnya adalah model alat pernafasan manusia
7. Torso
Torso adalah model yang tidak asli berupa potongan tubuh manusia yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam mempelajari anatomi tubuh manusia. Torso ini terbuat dari bahan selain logam yang tidakberbahaya bagi siswa dalam penggunaannya.
8.Globe
Globe adalah bola dunia, globe ini merupakan bentuk bumi yang diperkecil dan digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan bumi dan antariksa (IPBA). Selain itu globe memiliki manfaat yang lain seperti siswa mengerti posisi dan kesatuan politik, perbedaan ras dan budaya antar bangsa benua dan pulau. Selain itu globe untuk merangsang minat siswa untuk mengetahui tentang penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis terhadap manusia.
9. Infokus dan reflector
Peralatan ini sering digunakan guru untuk membesarkan gambar dari benda transparant atau buku dan menjadi kamera yang dapat menggambarkan suasana dalam kelas. Selain itu guru dapat mempertunjukan segala sesuatu yang terdapat dalam layar komputer atau video disk ke layar lebar.
10. Komputer
Komputer adalah alat elektronik yang saling berhubungan, komputer ini dapat digunakan untuk membantu siswa mencari informasi dari internet. Selain internet komputer dapat digunakan siswa untuk mengerjakan tugas termasuk tugas mata pelajaran IPA. Komputer ini dapat digunakan mencari bahan serta informasi tentang sains dari seluruh dunia. Komputer juga dapat mempermudah siswa dalam mempelajari pembelajaran IPA dan lain sebagainnya.
11. Mikroskop dan kaca pembesar
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mempermudah mengamati objek-objek yang sulit diamati oleh mata telanjang. Mikroskop biasanya untuk melihat sel-sel tumbuhan maupun hewan. Sedangkan pada kaca pembesar, kaca pembesar tersebut untuk melihat benda-benda yang kurang jelas jika dilihat dengan mata telanjang seperti spora.


C. Manfaat penggunaan media
Media-media tersebut beraneka ragam bentuk, media tersebut dalam proses pembelajaran sangat bermanfaat bagi peserta didik maupun guru-guru. Manfaat yang dapat diperoleh jika menggunakan media adalah :
a. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku
b. Pengajaran menjadi lebih menarik
c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan penerapannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis sehingga mudah diterima/pahami siswa
d. Mempersingkat waktu pembelajaran
e. Kualitas hasil belajar siswa dapat meningkat
f. Pengajaran menjadi fleksibel
g. Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan siswa dalam mempelajarinya
h. Meningkatkan minat siswa dalam belajar
i. Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas siswa
D. Fungsi Media Pembelajaran
Pelajaran IPA di SD tidak dapat terpisahkan oleh media pembelajaran, karena banyak materi pembelajaran IPA yang sulit dijelaskan dengan buku saja. Penggunaan media dalam pelajaran IPA di SD sangatlah bermanfaat, karena media memiliki fungsi-fungsi tertentu dalam proses belajar IPA diSD. Fungsi media pembelajaraan IPA di SD sangatlah banyak yaitu membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan ransangan kegiatan belajar IPA dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Secara tidak langsung siswa termotifasi/rangsang untuk belajar lebih mandiri dan mencoba sendiri percobaan IPA dengan penggunaan media menjadikan pembelajaran menjadi lebih menarik, terutama pada pelajaran IPA di SD. Anak-anak SD akan merasa senang jika melihat gurunya melakukan percobaan dengan menggunakan media tersebut. Penggunaan media dalam pembelajaran IPA diSD membuat siswa dapat membangkitkan atau meningkatkan ide-ide/gagasanya untuk mempelajarinya. Penggunaan media IPA tersebut membuat siswa aktif dan mengikuti pembelajarannya dengan senang hati.
Dengan penggunaan media pembelajaran secara tidak langsung meningkatkan kemampuan siswa dalam berfikir, bernalar, psikologis, sikap, dan mental. Penggunaan media pembelajaran IPA tersebut bermanfaat bagi guru yaitu guru akan lebih mudah menyampaikan materi pelajaran yang sulit dimengerti oleh anak, dengan begitu guru dapat mempersingkat waktu untuk pembelajarannya. Dengan demikian guru tidak melakukan tambahan jam pelajaran untuk membuat siswa paham tentang materi yang diajarkan.
Akibat penggunaan media pembelajaran IPA di SD guru dan siswa menjadi lebih interaktif dalam pembelajaran, dengan interaksi yang aktif membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan juga secara tidak langsung dapat meningkatkan kedekatan siswa dengan guru tersebut. Penggunaan media pembelajaran IPA berpengaruh pada sikap siswa dalam belajar, nilai-nilai, dan perkembangan psikologi pada peserta didik.
Pembelajaran IPA di SD tanpa menggunakan media akan terasa membosankan dan minat siswa dalam mempelajari pelajaran tersebut sangatlah sedikit. Pembelajaran tersebut hanya monotone/guru mengajar siswa mendengarkan saja. Karena pembelajaran monotone siswa menjadi tidak aktif dalam mengikuti pelajaran IPA dan kemampuannya siswa dalam pelajaran tersebut tidak dapat diketahui guru dengan mudah.
Apabila pembelajaran IPA di SD tanpa menggunakan media pembelajaran berdampak pada minat siswa, motifasi untuk belajar, prestasi dalam bidang IPA, sikap, dan psikologis akan menurun/buruk. Akibat dari hal tersebut siswa kurang peduli dengan lingungannya, akibat lebih lanjut adalah kerusakan lingkungan yaitu mengali sumber daya tanpa bisa meminimalisir kerusakan yang ditimbulkan pada lingkungan sekitar.

BAB III
PENUTUP


3.1. KESIMPULAN
Penggunaan media pembelajaran untuk pelajaran IPA di SD sangatlah perlu mengingat fungsi dari media tersebut pada pelajaran IPA sangatlah besar, selain itu penggunaan media dapat mempengaruhi sikap, mental, nilai, kognitif, dll pada siswa. Jika pelajaran IPA di SD tanpa penggunaan media maka pelajaran tersebut akan membosankan dan sikap siswa untuk menghargai lingkungan akan rendah. Akibatnya terjadilah pengrusakan sumber daya-sumber daya tanpa memikirkan dampaknya terhadap oranglain dan lingkungannya.


DAFTAR PUSTAKA
Widodo, Ari., Wuryastuti, Sri dan Margaretha. (2007). Pendidikan IPA di SD. Bandung : UPI PRESS
Iskandar, Srini,M,. (1996). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Depdikbud & Dikti
Wibawa,B.,Mukti,F., (1992). Media Pengajaran. Jakarta : Depdikbud& Dikti

Tidak ada komentar:

Bahasa lampung

 Nama : .............................................................  Kelas  : ,...................  BAHASA LAMPUNG Dialek O Terjemahkanlah...